Catatan Rizal Effendi – HARI pertama pendaftaran bakal calon wali kota Balikpapan dari Partai Nasdem sudah dibuka, Rabu (1/5) kemarin. Langsung ada dua tokoh yang mendaftar. Yaitu H Karmin Laonggeng, SE (60) dan Ir H Bagus Susetyo, MM (56). Tentu menarik karena keduanya punya nama dan kapasitas.
H Karmin sangat saya kenal. Saya sering ikut pengajian di rumahnya di Balikpapan Baru. Kebetulan ustaznya adalah KH Ibrahim Sanusi, yang akrab dipanggil Guru Jaro, pimpinan Pondok Pesantren Al Madaniyah, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalsel. Saya akrab dengan kiai kharismatik itu sejak menjadi wali kota.
Kabar H Karmin, bos Arco Group ini akan maju ke kontestasi pilwali Balikpapan sudah lama terdengar. Ihwal ini kian menyeruak ketika ada pernyataan Ketua Harian Ikatan Alumni (Ikam) SMP Negeri 2 Balikpapan, Alfian Nur Ashari belum lama ini. Kebetulan H Karmin adalah ketua umumnya.
“Kami mendukung beliau maju dalam Pilwali Balikpapan 2024,” kata Alfian.
H Karmin memberi respons positif.
“Jika memang masyarakat menginginkan, saya sangat menghargai aspirasi tersebut. Tapi politik itu dinamis, jadi kita lihat perkembangannya ke depan,” ujarnya.
Sebelum ke Nasdem, H Karmin juga mengambil formulir pendaftaran di Golkar. Dia juga sempat bertemu dengan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud (RM). Kabarnya dia siap menjadi orang kedua mendampingi RM. Tapi dengan dia mengambil formulir di Nasdem, itu berarti ada skenario kedua yang juga dipersiapkan tokoh kelahiran Rappang Sulsel ini.
Ayah dua anak ini lengkap kapasitasnya. Pengusaha, seniman, dan politisi. Melalui Arco Group dia mengembangkan usaha di bidang catering, cleaning service, jasa pengamanan (security) sampai pengadaan sembako. Dengan kekuatan 3.000 pekerja, Arco melayani kebutuhan usaha pertambangan minyak dan batu bara.
H Karmin juga ketua Dewan Kesenian Balikpapan (DKB). Dia memang pelaku seni. Di ranah politik, dia adalah ketua Partai Berkarya Kaltim. Sayang partai yang awalnya dibangun oleh Tommy Soeharto ini tidak lolos verifikasi KPU. Tapi H Karmin konsisten mengembangkan partai tersebut di daerah ini.
Di depan kantornya di kompleks pertokoan BB, samping mal Fantasi, tiap Minggu pagi digelar senam bersama. Ratusan warga masyarakat terutama ibu-ibu ikut terlibat. Juga acara pengajian rutin di kediamannya. Saya sering hadir bersama mantan ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong (ABS).
“Saya dukung sepenuhnya Pak Haji Karmin ikut Pilwali Balikpapan,” tandas ABS.
Dengan Bagus Susetyo, saya bertemu beberapa waktu lalu. Dia anggota DPRD Kaltim dapil Balikpapan. Ketua Fraksi Gerindra, partainya presiden terpilih Prabowo Subianto. Tapi Bagus tidak lagi terpilih pada Pileg 2024. Karena itu dia bertekad masuk ke ajang kompetisi Pilwali Balikpapan.
Pada Pileg 2024, Partai Gerindra menyabet 6 kursi di DPRD Balikpapan. Kurang 3 jika ingin mengusung calon wali kota. Karena itu parpol berlogo kepala garuda ini harus berkoalisi dengan partai lain. Itu sebabnya Bagus juga mendaftar di Partai Nasdem, yang mempunyai 7 kursi. Atau mungkin dia mengajak partai lain yang meraih minimal 3 kursi.
Bagus banyak berkutat di pekerjaan konstruksi. Itu sesuai disiplin ilmunya. Suami Hj Siti Kotijah, S.Kom ini adalah alumnus Fakultas Teknik Sipil Universitas Gajah Mada (UGM). Bagus dikaruniai dua anak, yang masih studi di universitas. Bagus juga lagi menyelesaikan program doktor ilmu lingkungan di Universitas Mulawarman (Unmul).
Belakangan Bagus juga bergerak di bidang pembangunan properti. Itu sebabnya dia terpilih sebagai ketua Real Estate Indonesia (REI) Kaltim sejak 2017 sampai sekarang.
“Kebutuhan rumah bagi rakyat masih besar karena itu bisnis perumahan sangat penting dan strategis,” jelasnya.
Ketika bertemu saya, wakil ketua I DPD Partai Gerindra Kaltim ini menyatakan, siap membangun Balikpapan yang lebih baik dan maju. Apalagi dengan posisi Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Karena Prabowo menjadi presiden terpilih, maka sangat layak Kota Balikpapan dipimpin kader Gerindra,” ucapnya.
Gerindra Balikpapan sendiri juga membuka pendaftaran bagi cawali 2024.
“Silakan mendaftar baik buat kader internal maupun pihak eksternal. Kita sangat terbuka,” kata Sabaruddin Panrecalle, wakil ketua Gerindra Balikpapan, yang lolos ke DPRD Kaltim.
TANGGAL 5 MEI DIBUKA
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan sejak 5 Mei nanti sampai 19 Agustus membuka pendaftaran bagi cawali, yang menempuh jalur perseorangan atau independen. Mereka yang mendaftar langsung dengan pasangannya.
Komisioner KPU Balikpapan Farida Asmauanna menjelaskan, pihaknya sudah menerima petunjuk teknis (juknis) dari KPU RI berkaitan dengan tahapan pendaftaran. Itu sebabnya sudah disosialisasikan Keputusan KPU Balikpapan tentang sebaran dukungan yang perlu dipenuhi.
Berdasarkan perhitungan KPU, calon perseorangan harus mendapatkan 38.212 surat dukungan (surduk) fotokopi KTP dari warga. Jumlah itu setara dengan angka 7,5 persen dari total jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Balikpapan, yang tercatat 509.482 orang.
Menurut Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono, pihaknya berusaha untuk menaikkan tingkat partisipasi warga dalam memilih. Pada Pilkada Balikpapan 2020 tingkat partisipasi hanya 59 persen, lebih kecil sedikit dibanding Pilkada 2015 yang mencapai 60 persen.
Dia melihat semangat masyarakat datang ke TPS sepertinya akan meningkat. Sebab, dalam Pileg dan Pilpres 2024 lalu, tingkat partisipasi bisa mencapai 80 persen.
“Mudah-mudahan pilkadanya juga begitu. Ini PR kita bersama,” kata Yudho.
Pada Pilkada Serentak 2024, KPU Balikpapan mengajukan anggaran sebesar Rp64 miliar ke APBD Balikpapan. Jumlah ini naik sebesar Rp6 miliar dibandingkan ongkos Pilkada 2020, yang nilainya Rp58 miliar.
Yudho mengungkapkan sudah ada dua pasang calon independen yang datang ke sekretariat KPU menanyakan berbagai persyaratan. Tapi dia belum bersedia mengungkapkan identitasnya.
“Kita tunggu saja dalam pendaftaran resmi nanti,” jelasnya.
Tempo hari ada nama drg Syukri Wahid, kader Partai Gelora yang bakal menempuh jalur ini. Mantan anggota DPRD Balikpapan dari PKS ini, terbilang gigih bersosialisasi di masyarakat. Apalagi dia seorang dokter dan juga ustaz, yang sering diundang memberikan ceramah dan menjadi khatib. Selain itu ada juga terdengar nama Joy Nashar Utamajaya dari STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer) Borneo Internasional Balikpapan.
Ada yang menarik dan unik. Belum lama ini ada dibentuk Tim Komunitas Independen for Balikpapan 2. Koordinatornya Janes Pandeiroot dengan beberapa nama lain di antaranya Yulidar Gani, Donald Sitorus, Hendro Umbas, Dr Abriantinus, Daud Pirade SH, dan Oktoviktor Lembong.
Sepertinya mereka fokus mencari bakal calon wakil wali kota. Aneh juga. Apa belajar dari fenomena yang ada, di mana petahana sudah mau habis masa jabatan belum juga ada wakilnya. Tapi menurut Janes, tim mereka akan menyaring bakal calon wakil dari berbagai pihak. Lalu dibuat konvensi dan hasilnya dipinangkan dengan calon-calon wali kota yang ada. Saya siap mendaftar. He..he.(*)