Catatan Rizal Effendi – WAJAH Wakil Ketua DPRD Kaltim Ir Seno Aji tampak ceria. Tawanya lepas dan berderai-derai. Dia makan siang di kediaman Ketua DPD Golkar Kaltim Haji Rudy Mas’ud (Harum) di bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (2/5) lalu. Selain tinggal di Pulau Atas, Samarinda, Harum juga punya rumah di Ibu Kota Jakarta. Karena dia anggota Komisi III DPR RI dan terpilih kembali dalam Pileg 2024.
Seno didampingi rekan separtainya, Sulaiman Hattase. Mereka berdua dari Gerindra, partai besutan presiden terpilih Prabowo Subianto. Seno adalah sekretaris DPD Gerindra Kaltim dan Sulaiman dalam status sebagai wakil ketua.
Ini yang namanya “makan siang politik.” Soalnya tidak sekadar makan nasi berikut lauk pauknya saja, tapi juga diselingi pembicaraan berbau politik, yaitu berkaitan dengan persiapan menghadapi pemilihan gubernur (Pilgub) Kaltim, yang bakal berlangsung 27 November mendatang.
Harum sudah mendapat mandat dari DPD Golkar untuk maju dalam Pilgub tersebut. Tinggal mencari pendampingnya, seorang calon wakil gubernur (cawagub). Supaya dia tidak jomblo lagi dan segera bisa beraksi seperti dilakukan petahana, Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Makan siang itu adalah bagian dari mencari jodoh. Sebelumnya Harum juga terlibat ‘nonton bola politik’ dengan Nabil Husien Said Amin, putra bos Pemuda Pancasila (PP) Kaltim, Said Amien. Nabil salah satu calon pilihannya.
Saya tidak mendapat komentar langsung dari Harum. Tapi dilihat dari pernyataan Seno Aji, maka makan siang itu membuahkan hasil yang positif. Ada isyarat kuat terjadinya ‘perkawinan politik’ antara Gerindra dan Golkar (GG).
Mereka sudah menemukan chemistry. Bahkan lebih jauh lagi sudah bicara soal visi misi.
“Secara chemistry kami sudah klik. Visi misi kami selalu selaras dengan visi jangka panjang dalam RPJPD Kaltim 2025-2045 termasuk juga RKPD 2025,” kata Seno.
Chemistry adalah perasaan saling terhubung yang terbangun di antara dua orang. Chemistry baru kita rasakan ketika kita bertemu dengan seseorang yang benar-benar “klik” di hati kita.
Jika hal itu memang terjadi, maka ada beberapa catatan yang menarik. Ini makin memanaskan peta politik dalam perebutan kursi KT-1 dan KT-2 masa bakti atau periode 2024-2029.
Pertama, GG menjadi koalisi besar. Meski hanya dua partai, tapi hampir mencapai 50 persen dari 55 kursi di DPRD Kaltim. Mereka juara dan runner up Pileg 2024. Golkar di urutan teratas dengan 15 kursi, sedang Gerindra di urutan kedua dengan 10 kursi. Jadi total 25 kursi.
Kedua, mereka jadi bagian dari simbol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang dibangun di tingkat pusat dalam rangka Pilpres 2024. Ini sesuai harapan pimpinan GG agar koalisi ini juga berlanjut di tingkat Pilkada.
Ketiga, ini makin mencairkan hubungan GG yang sempat beku. Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun (AH) dalam kapasitasnya sebagai wali Kota Samarinda pernah mengusir kantor sekretariat DPD Golkar Samarinda dan Kaltim karena dianggap menduduki aset Pemkot. Suasana ini mulai cair ketika mereka sama-sama berjuang memenangkan Prabowo-Gibran.
Keempat, pasangan Harum-Seno bakal menjadi pesaing kuat terhadap petahana. Hampir semua kabupaten/kota se-Kaltim dikuasai oleh Golkar dan Gerindra pada saat ini. Meski ada juga yang didominasi PDIP, PKB, Nasdem, dan PKS.
Kelima, masuknya Seno ke Pilgub akan mementahkan isu kursi Gerindra diberikan kepada Isran Noor. Bahkan juga menutup kemungkinan IN diminta Prabowo menjadi ketua DPD Gerindra Kaltim menggantikan AH.
Keenam, munculnya Seno (apalagi kalau sudah ditetapkan) sekaligus juga menutup kemungkinan Andi Harun ikut dalam kontestasi Pilgub Kaltim melalui Gerindra. Padahal AH ketuanya. Ini juga semakin memperkuat isu bahwa AH memang lagi tak mesra dengan partainya dan bahkan bisa kehilangan posisinya. Yang lebih rawan juga akan berpengaruh dalam kontes Pilwali Samarinda. Gerindra juga sudah memunculkan nama Agus Suwandy, anggota DPRD Kaltim.
Seno Aji atau lengkapnya Ir H Seno Aji, M.Si adalah politisi kelahiran Semarang, 12 November 1971. Mulanya dia bekerja sebagai ahli geologi di perusahaan pertambangan emas di Kutai Barat. Lalu diajak berpolitik oleh Ipong Muchlissoni, yang saat itu menjadi ketua DPW PKB Kaltim. Karena dualisme, dia dan Ipong pindah ke Gerindra sejak 2010.
Ipong sekarang menjadi politisi Nasdem. Sempat menjadi anggota DPRD Kaltim dua periode. Lalu menjadi bupati Ponorogo setelah gagal dalam Pilgub Kaltim tahun 2013. Dalam Pileg 2024 dia terpilih sebagai anggota DPRI RI dapil Jatim.
Sebelumnya tahun 2019, Seno sukses merebut kursi DPRD Kaltim di Karang Paci. Karena lama bekerja di wilayah Kutai, dia pindah dapil Kukar. Dan sukses kembali pada Pileg 2024 ini. Namanya dengan embel-embel ‘Aji’ agak menguntungkan juga. Karena berkaitan dengan gelar kebangsawanan di Kesultanan Kutai Kartanegara.
Belakangan nama Seno terdengar mencuat di Pilbup Kukar dan Pilgub Kaltim.
“Saya memang punya hasrat ke pemilihan kepala daerah. Soalnya ada sejumlah persoalan di tengah masyarakat yang kita bisa selesaikan jika kita ada di eksekutif,” tandasnya.
DIKUMPULKAN PKB
Sementara itu, perkembangan situasi Pilgub dan Pikada serentak Kaltim terus bergerak dinamis. Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar cukup cerdas. Dia langsung mengumpulkan calon kepala daerah se-Indonesia (termasuk dari Kaltim) yang bakal menggunakan perahu PKB. Acara berlangsung di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (2/5) malam. Rasanya ini pertama kali dan partai lain belum melakukannya. PKB lagi seksi, pemenang keempat Pileg secara nasional. Di DPRD Kaltim mereka merebut 6 kursi.
Calon-calon kepala daerah dari Kaltim tampak hadir. Ada Isran Noor, Mahyudin, Andi Harahap (PPU), Basri Rase (Bontang), Fahmi Fadli (Paser) dan Ahmad Basir (Balikpapan). Ada juga Syaima Alaydrus, putri Bupati Kota Baru, Kalsel, Sayed Jafar. Dia datang bersama ibunya, Hj Fatma Idiana, yang akan maju di Kota Baru menggantikan suaminya.
Isran Noor sampai saat ini masih bergerak di dua jalur dalam Pilgub Kaltim 2024. Bersama timnya, dia sudah mengumpulkan ratusan ribu surat dukungan (surduk) untuk maju lewat perseorangan atau independen. Tapi juga tidak mengabaikan kemungkinan menggunakan jalur partai.
Dia juga bertemu dan mengambil formulir pendaftaran di Gerindra, Demokrat, PKB, Nasdem dan partai lainnya. IN pernah menjadi ketua DPD Demokrat, Gerindra, dan Nasdem.
“Kami tak ada masalah dengan Pak Isran, Nasdem welcome untuk beliau,” kata Sekjen DPP Nasdem, Hermawi F Taslim (maaf bukan Haryanto Taslim seperti dalam tulisan sebelumnya).
Bakal cagub lainnya, Mahyudin juga terus bergerak. Dia juga terlihat mengembalikan formulir pendaftaran di Sekretariat DPP PDIP Kaltim di Samarinda. Sebelumnya dengan PKB.
“Saya siap bersama PDIP dan koalisi partai lainnya dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024,” kata wakil ketua DPD RI dan mantan bupati Kutim dan wakil ketua MPR RI ini.
Pada hari yang sama Mahyudin juga menemui Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso. Istimewanya, dia membawa langsung istrinya, Hj Agati Sulie. Rusmadi juga menerima bersama istri, Hj Herly Warsita.
Pertemuan ini sebagai isyarat Mahyudin menjajaki kemungkinan Rusmadi mendampinginya sebagai calon wakil gubernur (Cawawagub). Rusmadi lengkapnya Ir H Rusmadi Wongso, MS, Ph.D adalah tokoh berpengalaman. Dia dilahirkan di Samarinda, 30 Oktober 1962.
Pernah menjadi kontestan Pilgub Kaltim 2018 bersama Safaruddin, ketua PDIP Kaltim. Dikalahkan Isran, yang juga alumnus Fakultas Pertanian Unmul. Rusmadi pernah menjadi dekan Fakultas Pertanian Unmul, ketua Bappeda Kaltim dan sekprov Kaltim.
Rusmadi saat ini juga dipercaya menjadi ketua umum Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) dan ketua DPD Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kaltim. Kurang apa lagi jejak kariernya. Merdu dan Keren.(*)