Pernyataan Forum Masyarakat Kaltim Menggugah yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Catatan Rizal Effendi – PERASAAN warga Kaltim masih mengganjal. Ratusan orang diangkat Prabowo-Gibran menjadi pembantunya, tak seorang pun diambil dari daerah ini. Seakan-akan Kaltim tak punya kader yang masuk dalam kualifikasi tokoh nasional.
“Ya kita sedih dan prihatin, apa Presiden Prabowo kelupaan dengan Kaltim,” tanya Slamet Brotosiswoyo, ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kaltim dalam pertemuan Forum Masyarakat Kaltim Menggugah (FMKM) di Kampus Universitas Mulia Balikpapan, Selasa (22/10) malam.
Hal yang sama juga disampaikan mantan rektor Uniba Dr Piatur Pangaribuan, tokoh Balikpapan Willem Tangka dan tokoh muda pemilik brand Straat Mantau Khairul Anam, SH, M.Par, yang akrab dipanggil Bung Arul.
Selama dua hari (21-22/10), Presiden Prabowo didampingi wakilnya Gibran Rakabuming Raka melantik dan mengambil sumpah ratusan orang. Ada 43 orang menjadi menteri, 56 wakil menteri, 5 kepala lembaga, 7 Utusan Khusus, 5 penasihat khusus, dan 6 kepala badan.
Bayangkan dari pos se-gemoy itu, tak ada satu pun dari Kaltim. Masih lumayan Kalbar dapat satu dan Kalsel 2 orang. Hebatnya yang dari Kalsel, semuanya keluarga H Isam, bos tambang terkenal. Yaitu Dudy Purwagandhi yang jadi Menteri Perhubungan dan Sulaiman Umar sebagai Wakil Menteri Kehutanan (wamenhut).
Sulaiman Umar adalah suami adik H Isam. Sebenarnya dia seorang dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Dia pernah menjadi Direktur RS Marina Permata dan anggota DPR RI (2019-2021). Tapi hebatnya diangkat menjadi Wakil Menhut. Yang jadi Menhut adalah Raja Juli Antoni, mantan Wamen ATR/BPN, yang juga Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
Jabatan Menhut atau Wakil Menhut sebenarnya sangat pantas untuk Kaltim, yang memang punya hutan tropis terluas. Luas hutan Kaltim 8,2 juta hektare. Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda adalah Hutan Tropika Basah (HTB). Tapi entah kenapa Prabowo tak melirik orang Kaltim.
Amran Sulaiman yang ditunjuk kembali jadi Menteri Pertanian ternyata juga ada kaitan keluarga dengan H Isam. Amran sepupunya. H Isam sendiri memang berdarah Bugis, Sulsel. Tapi dia lahir di Batulicin, Kalsel. Dikenal dekat dengan Presiden Jokowi. Dia sempat menjadi Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Satu lagi menteri yang ada kaitan dengan H Isam yaitu Dody Hanggodo yang ditunjuk jadi Menteri Pekerjaan Umum (PU). Dia pengusaha sawit yang punya areal di Kaltim. Perusahaannya punya kerjasama dengan perusahaan anak Haji Isam, Jhony Saputra dan Liana Saputri.
Menurut Slamet, dulu ketika Jusuf Kalla (JK) jadi wapresnya Presiden Jokowi tahun 2014, dia sempat dihubungi Ketua APINDO Pusat Jusuf Wanandi, yang sangat dekat dengan JK. Minta tokoh Kaltim untuk diusulkan jadi menteri. Dia mengajukan nama Dr Irianto Lambrie, yang saat itu menjadi Pj Gubernur Kaltara. Sayang dalam prosesnya tidak terpilih.
ADA 11 NAMA
Dalam pertemuan Selasa malam, FMKM menyampaikan 6 pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan itu dibacakan Rektor Universitas Mulia Balikpapan Prof Muhammad Ahsin Rifa’i.
Pertama, mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang sejak 20 Oktober 2024 lalu telah resmi menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Kedua, mengucapkan selamat bekerja kepada para menteri, wakil menteri, kepala badan dan lembaga yang tergabung dalam Kabinet Merah Putih yang sudah dilantik Presiden Prabowo, 21 Oktober.
Ketiga, mendukung sepenuhnya semua program kerja dan pernyataan Presiden Prabowo dalam Pidato Kenegaraan Pertama pada Rapat Paripurna MPR RI, 20 Oktober .
Keempat, meminta perhatian sepenuhnya dari Presiden Prabowo dan Wapres Gibran terhadap kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti yang dilakukan Presiden Jokowi sebelumnya.
Kelima, memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Kaltim khususnya kota penyangga IKN, di antaranya Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kabupaten Paser dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), agar tidak tertinggal dengan pembangunan IKN.
Keenam, dari 100 lebih jumlah menteri, wakil menteri dan pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Merah Putih, tidak ada satu pun tokoh dari Kaltim. Padahal kontribusi dari Kaltim sangat besar. Baik dilihat dari sumber daya alam (SDA)-nya maupun posisinya di IKN. Karena itu FMKM menggugah hati Presiden Prabowo dan Wapres Gibran untuk memberikan kesempatan dan perhatian kepada tokoh Kaltim untuk berkontribusi dalam kepemimpinan nasional pada masa mendatang.
Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga yang membawahkan Universitas Mulia, Dr Agung Sakti Pribadi, SH menyebut ada 11 tokoh Kaltim yang punya kualifikasi nasional dan layak menjadi menteri atau wakil menteri.
Ke-11 orang dimaksud adalah Dr Syaharie Jaang (mantan wali Kota Samarinda), Rizal Effendi (mantan wali Kota Balikpapan), Dr Irianto Lambrie (mantan gubernur Kaltara), Dr M Nurdin (mantan Dirjen Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), Prof Kamaruddin Amin (Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag), Dr Yulianus Henock (anggota DPD RI), Dr Mahyudin (mantan wakil ketua DPD RI), Dr Andi Sofyan Hasdam (anggota DPD RI), Dr Marthin Billa (mantan anggota DPD RI), Prof Abdunnur (Rektor Unmul), dan Prof M Ahsin Rifai (Rektor Universitas Mulia).
“Jadi sebenarnya kita punya tokoh-tokoh kelas nasional yang bisa diangkat ke panggung nasional,” kata Agung.
Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dewan Adat Dayak (DAD) bersama sejumlah ormas Dayak juga menyatakan prihatin tidak adanya putra asli Kalimantan terutama suku Dayak yang dipilih Presiden Prabowo.
“Sebanyak 60 persen warga Kalimantan memilih Prabowo-Gibran, tapi kok tidak ada yang dipilih di kabinet. Kami menganggap hal ini sebagai bentuk ketidakadilan yang harus diperbaiki,” kata pimpinan MADN, Mikael Pai.
Menurut Piatur, ke depan Presiden Prabowo diharapkan memberikan perhatian lebih besar kepada Kaltim dalam berbagai aspek pembangunan.
“Saya mengusulkan wakil kepala Otorita IKN yang masih Plt bisa diisi orang Kaltim,” tambahnya.
Satu-satunya orang Kaltim yang sempat ditawari Prabowo untuk menjadi menteri adalah Dr Isran Noor. Dia punya pengalaman lengkap. Pernah jadi bupati dan gubernur serta ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI). Tapi Isran memilih Pilgub 2024 untuk melanjutkan misi Kaltim Berdaulat jilid 2.(*)