Catatan Rizal Effendi – ISRAN NOOR berkunjung ke Kutai Timur (Kutim) pekan ini. Boleh dibilang dia pulang kampung. Soalnya Isran kelahiran Sangkulirang, salah satu kecamatan di kabupaten ini. Dia juga pernah menjadi bupati Kutim (2009-2015).
“Alhamdulillah Pak Isran menyediakan waktu kampanye di Kutim. Kami akan dukung sepenuhnya beliau agar terpilih kembali jadi gubernur Kaltim karena dia orang Kutim,” kata Riduan, warga di Sangatta.
Isran memang dielu-elukan warga Kutim. Apalagi dia datang dengan pasangannya, Hadi Mulyadi.
“Pasangan ideal, kompak, dan mampu bekerja keras. Tentu menjadi kebanggaan kita semua. Pahamlah ikam,” kata Usman, warga Sangatta bersemangat.
Sangatta adalah ibu kota Kutim. Kabupaten ini berpenduduk sekitar 250 ribu jiwa, terdiri dari 18 kecamatan, 2 kelurahan dan 139 desa. Beberapa kecamatan terkenal di antaranya Bengalon, Busang, Kongbeng, Sangkulirang, Muara Ancalong, Muara Wahau dan Muara Bengkal.
Ketika saya jadi wartawan, Kecamatan Busang sempat menggegerkan dunia. Perusahaan Bre-X dari Kanada yang beroperasi di sana mengklaim di Busang ada tambang emas terbesar di dunia dengan menyimpan 30 juta ton di tahun 1993. Belakangan itu ternyata pepesan kosong, bahkan direktur operasinya Michael Guzman, geolog Filipina, dinyatakan hilang.
Sangatta sendiri terkenal dengan kehadiran PT Kaltim Prima Coal (KPC). Ini perusahaan tambang batu bara yang mengelola konsesi tambang seluas 84 ribu hektare. Dengan didukung sekitar 4.500 karyawan dan 21 ribu pekerja dari kontraktor, KPC mampu memproduksi batu bara 70 juta ton per tahun.
Isran sempat belusukan ke Pasar Induk Sangatta di Jl Dayung, Teluk Lingga, Sabtu (26/10). Dia senang bisa berada di sana. Warga juga menyambutnya penuh sukacita. Dia bersama Hadi sempat minum jamu biar kondisi tetap fit selama kampanye.
Selain belusukan ke pasar, Isran juga sempat menemui Haji Boli, tokoh masyarakat di Kutai Timur di Sangatta Utara. Tokoh asal Pinrang itu mengaku sudah lama mengenal Isran dan siap berjuang untuk kemenangan Isran.
“Saya mengenal Pak Isran ketika masih staf di Sekretariat Kabupaten Kutim. Sekarang beliau sudah jadi bos. Tapi kita tetap doakan dan dukung agar beliau menang dalam Pilgub nanti,” katanya.
Isran juga sempat jalan-jalan ke Polder Sangatta di kawasan Jl Ilham Mulana. Didampingi Ketua Serat Kaltim Mugeni, dia menyapa warga dan anak muda yang lagi berolahraga. Juga berjumpa dengan komunitas motor dan pedagang UMKM.
“Anak-anak muda penggemar motor harus punya semangat untuk maju,” katanya memotivasi.
Selanjutnya Isran bertemu dengan Himpunan Pendeta Kristen Kutim, deklarasi Srikandi Celebes Kutim dan syukuran HUT Kabupaten Kutim di Posko Relawan Isran Hadi.
Secara khusus Isran menemui warga Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun. Pada Pilgub 2018, dia banyak mendapat suara dari warga di desa ini. Dia berharap menang lagi di Pilgub 2024.
“Saya mohon bantuan dan dukungan masyarakat Kaubun,” ujarnya.
Selain ke Sangatta, Isran dan Hadi juga menyinggahi beberapa kecamatan di antaranya Bengalon termasuk Sangkulirang, kampung kelahiran Isran. Di Sangkulirang, Isran juga datang ke pasar. Apalagi pasarnya punya ciri khas sendiri.
“Ciri khas pasar Sangkulirang, orang jualan di atas laut,” katanya.
Dia juga menyemangati para pedagang lantaran lapak mereka hangus menyusul terjadinya kebakaran besar, 22 Agustus lalu.
“Sabarlah dengan musibah yang dialami, pasti Allah punya rencana lain” katanya
Kawasan pasar seluas 100×80 meter persegi itu jadi lautan api. Sebanyak 350 lapak yang ada di sana merata jadi abu. Hanya tinggal beberapa puing.
“Ya kami mengalami kerugian besar karena yang terbakar bukan lapak saja, tetapi juga barang-barangnya,” kata beberapa pedagang.
AJAK WARGA SALAWATAN
Di Bengalon, Isran dan Hadi bertemu warga di lapangan tak jauh dari Kantor Camat Bengalon. Isran berjanji akan menghadirkan artis nasional jika dirinya terpilih sebagai gubernur kedua kalinya, masa bakti 2025-2030.
“Artis yang ini saja ya, ngga perlu artis ibu kota, karena Kaltim sekarang sudah jadi ibu kota. Tapi artisnya nanti, tidak sekarang,” katanya sambil tersenyum.
Isran juga mengajak warga salawatan. Dulu semasa hidup istrinya, Hj. Norbaiti, sering berkomunikasi dengan seorang tokoh Bengalon.
“Kami sering salawatan,” katanya mengenang.
Warga Sangatta mengaku bangga dengan keberhasilan Isran. Mungkin berkat motto daerah ini; Tuah Bumi Untung Banua (daerah yang memberikan tuah dan keberuntungan), jadi banyak pejabat dan putra Kutim punya karier yang cemerlang. Selain Isran, ada dua pendahulunya yang juga hebat. Dia adalah Awang Faroek Ishak (bupati Kutim 1999-2003/2006-2008) dan Mahyudin (bupati Kutim 2003-2006).
Awang Faroek jadi gubernur Kaltim dua periode dan Mahyudin sempat menjadi wakil ketua MPR dan wakil ketua DPD RI.
“Pokoknya orang Kutim selalu mencetak kader-kader terbaik,” kata Anwar dari Sangkulirang.
Pemilik Hotel Mesra Samarinda, almarhum Haji Rusli juga orang Sangkulirang. Karena itu putranya Yusi Ananda yang meneruskan bisnis ayahnya juga mendukung Isran-Hadi. Tentu pertimbangan dia, selain Isran satu kampung dengan ayahnya, juga karena kemampuan Isran yang mumpuni untuk membangun Kaltim ke depan.
Sebelum ke Kutim, Isran dan Hadi juga sempat ke pedalaman Mahakam mengunjungi Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu). Warga juga menyambutnya sangat antusias dan siap memenangkan Isran dan Hadi. Isran juga sempat berjalan melintasi kampung yang dilanda banjir. Dia berjanji jika kelak terpilih kembali, siap ikut menangani masalah banjir di berbagai kota di Kaltim termasuk Samarinda dan Balikpapan.(*)