Cindara-Abdu di Kereta Kencana

Wali Kota Rahmad Mas’ud selaku wali nasab ketika memimpin akad nikah.(Ist)

Catatan Rizal Effendi – TEMAN saya kaget, hari Jumat (13/12) datang ke Balikpapan, tapi tak mendapatkan kamar hotel. Akhirnya dia memutuskan mengambil kamar hotel di Samarinda. Untunglah perjalanan Samarinda-Balikpapan sekarang tak masalah. Lewat jalan tol cukup lancar, meski jalan tolnya agak gerudukan.

Ada apa ya? Kok kamar hotel di Balikpapan penuh? Apa Presiden Prabowo dengan sejumlah menteri barunya mau ke Ibu Kota Nusantara (IKN)? Begitu sederet pertanyaan yang mencerocos dari mulutnya.

Saya menggelengkan kepala. Saya bilang hotel penuh bukan karena Prabowo mau datang. Akan tetapi ini berkaitan dengan hajatan orang nomor satu di Balikpapan, Wali Kota Rahmad Mas’ud (RM). Dia tengah melaksanakan pernikahan putri sulungnya, Cindara binti Rahmad Mas’ud, BA yang disunting seorang pria bernama Ir Abdurrahman bin Muhammad Al Habsyi, ST, M.Sc.

Abdurrahman atau akrab dipanggil Abdu adalah putra keluarga H Muhammad bin Edrus Al Habsyi dan Hj Ifa Farida binti Umar Al Hamid. Masih keluarga Habib, keturunan Nabi.

Namanya wali kota mantu tentulah heboh. Pernikahan populer bulan ini, kata TribunKaltim. Apalagi RM juga dikenal sebagai saudagar kaya dari keluarga Bani Mas’ud. Makanya semua dia lakukan, baik untuk membahagiakan putrinya sampai pelayanan kepada tamu-tamu yang datang. Apalagi ini mantu pertama dari 6 anaknya.

Kegembiraan Rahmad dan Nurlena menggandeng putri kesayangannya, Cindara.

Hampir semua hotel di-booking. Mulai hotel melati sampai berbintang. RM menyediakan secara gratis penginapan untuk tamu-tamu dan sanak keluarga yang datang dari berbagai daerah di luar Balikpapan. Itu sebabnya mereka yang mencari kamar hotel untuk sementara sulit untuk mendapatkan.

Prosesi pernikahan Cindara dengan Abdu sudah berlangsung beberapa hari. Beberapa ritual adat dilakukan. Di antaranya pengajian, mappacci’ dan mappasikarawa, ada juga ritual tradisi mengaduk uang panai yang unik, siraman sampai menggendong mempelai.

Pasangan bahagia Abdu-Cindara setelah menjalani prosesi akad nikah.

Sebagian acara dipusatkan di Hotel Gran Senyiur tak jauh dari rumah pribadi RM. Sedang resepsinya berlangsung di dalam dan di luar BSCC Dome, Sabtu (14/11) kemarin sejak pagi sampai malam. Ribuan undangan dibagi-bagi waktu kedatangannya agar semua acara berjalan lancar. Ada para pejabat, pengusaha, tokoh adat, paguyuban dan pemuda, ketua RT sampai warga biasa.

Di antara tokoh yang datang, Mendagri Tito Karnavian didampingi Pj Gubernur Akmal Malik. Juga Ketua Umum DPP Golkar Bahlil Lahadia, yang juga menteri ESDM. Maklum Rahmad juga ketua DPD Golkar Balikpapan dan adiknya, Rudy Mas’ud sebagai ketua DPD Golkar Kaltim. Sempat tersiar kabar Presiden Prabowo dan Jokowi berkenan datang.

Demi keamanan dan kelancaran resepsi, para undangan diminta membawa “kartu akses masuk” ke tempat acara. Di situ tertulis: “Kartu ini harap dibawa dan mohon ditunjukkan kepada penerima tamu.” Kartu Akses Masuk ada di dalam kartu undangan.

Ketika akad nikah dilaksanakan, RM sendiri yang bertindak sebagai wali nasab didampingi Kepala KUA Balikpapan Kota H Murtafiin, S.Ag dan Ustaz kondang dari Makassar Dr H Das’ad Latif, Gus Muwafiq, dan Habib Husein bin Taufik Al Habsy. Hadir juga saudara RM di antaranya Hasanuddin Mas’ud, yang juga ketua DPRD Kaltim.

Abdu sangat lancar mengucapkan ijab kabul dengan mas kawin terbilang cukup unik. Yaitu 1.212 riyal, mata uang Arab Saudi untuk menandai momen pernikahan mereka, tanggal 12 dan bulan 12. Cindara sendiri lahir 31 Desember. Jadi ini juga kado terindah menjelang hari ulang tahunnya.

Sebelum menikahkan, RM sempat menasihati Abdu. Kata-katanya sangat dalam.

“Jagalah anak saya Cindara binti Rahmad. Dia adalah anak kesayangan dari seluruh keluarga. Saya titipkan engkau selalu dekat kepada Allah SWT. Ajarilah dia, nasihatilah dia. Sayangilah dia sebagaimana kau menyayangi kedua orangtuamu. Pesan saya dekatkan dia selalu ke jalan Allah dan bina dia. Kau menyakiti anak saya, kau mengecewakan anak saya sama saja dengan mengecewakan seluruh keluarga,” begitu pesannya yang sangat menyentuh.

Abdu-Cindara di acara resepsi pernikahan yang berlangsung di Dome, Sabtu (14/12).

Sementara itu sang ibu, Hj Nurlena Ramad membuat komentar di Facebook. “Alhamdulillah, prosesi akad Cindara dan Abdu berlangsung penuh khidmat, mempertemukan dua hati yang kini bersatu dalam janji suci di hadapan Allah SWT dan keluarga tercinta. Semoga rumah tangga yang dibangun dilimpahi keberkahan dan kebahagiaan. Selamat menempuh hidup baru, anakku Cindara dan Abdu. Semoga cinta kalian abadi hingga akhir hayat.”

Resepsi pernikahan berlangsung sangat semarak. Kedua mempelai tampil serasi. Abdu mengenakan jas hitam dengan dasi kupu-kupu, sedang Cindara mengenakan gaun pengantin yang elegan dan mewah bertema “Princess.”

Mereka diarak dengan Kereta Garuda Kencana. Kereta itu pemberian Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat atau Gusti Yudha dari Keraton Yogyakarta, Februari tahun lalu. Diiringi juga kuda pattuddu’ dan kirab budaya Mandar. Undangan juga dihibur dengan penampilan Ratu Dangdut Elvi Sukaesih, Nassar, dan Titi Dj.

Mempelai agung Cindara-Abdu diarak naik Kereta Garuda Kencana.(Ist)

Yang bikin heboh, acara pernikahan Cindara dan Abdu juga dimeriahkan dengan pesta rakyat malam tadi. Ada konser Dewa 19 di halaman Dome. Ribuan warga sudah datang sejak sore. Tampil juga Rizky Febian dan Dipha Barus. Mereka sudah rindu menyaksikan penampilan Ahmad Dhani. Apalagi gratis. Selain musisi, sekarang Dhani juga menjadi anggota DPR RI dari Gerindra, partainya Presiden Prabowo. Apa tidak keren?

Penampilan Dhani bersama Dewa 19 di Pesta Rakyat memeriahkan pernikahan Cindara-Abdu.

Di tengah berbagai pujian dan ketakjuban, Kaltimpost merilis berita dengan judul: Kemewahan Pernikahan Anak Wali Kota Balikpapan Disorot, Netizen Heboh dengan Komentarnya.”
SEKOLAH DI INGGRIS
Cindara memang sangat disayangi Rahmad dan Nurlena. Sampai-sampai salah satu nama perusahaan yang mereka bangun dinamai PT Cindara Pratama Lines. Cindara sebagai direktrisnya. Mengutip nomorsatukaltim.com, perusahaan ini didirikan Februari 2007 dengan bisnis inti transportasi darat, transportasi air, distribusi dan pemasaran bahan bakar minyak (BBM).

RM berharap Cindara menjadi penerus tongkat kepemimpinan usahanya. Bisa jadi juga dalam arena politik. Karena putrinya yang cantik itu, cerdas dan luas pergaulannya. Penampilannya juga sangat gaul dan pernah viral dengan barang-barang branded-nya.

Sang ibu, Nurlena pernah mengungkapkan, nama Cindara terinspirasi dari sejarah salah satu kerajaan atau bangsawan dari tanah Mandar, Sulbar. Kebetulan putri kerajaan itu diberi nama Cindara.

Dalam pencarian di Google, nama Cindara memiliki makna yang baik dan berharga. Nama Cindara juga melambangkan orang yang terampil, ulet dan berkompeten. Ia adalah orang yang lembut hati dan murah hati.

Menurut Rahmad, kehadiran Cindara membawa kebahagiaan bagi keluarganya dan menjadi penyemangat di tengah tantangan hidup yang mereka hadapi. “Cindara lahir sebagai cahaya di keluarga kami,” tambahnya.

Gelar Bachelor of Arts (BA) sepertinya diraih Cindara ketika dia kuliah di University of Westminster, London. Kampus ini punya 19 ribu mahasiswa dari 169 negara. Universitas ini terkenal dengan jurusan media dan modenya, yang dinilai terbaik di dunia. Pilihan studinya ada desain kreatif dan industri digital, seni dan sains, manajemen bisnis dan lain-lain.

Cindara juga sempat mengenyam pendidikan di Almanar Azhari Islamic School dan International High School.

Di tengah resepsi pernikahan Cindara-Abduh yang meriah, saya menghadiri undangan pernikahan warga di Karang Joang. Secara khusus saya diundang. Kedua mempelai juga menikah hari Kamis, 12 Desember. Sang mempelai saya lihat juga bahagia meski acaranya sederhana. Saya datang sendiri, karena Bunda Arita ke Sentul Bogor menengok cucunya, Jena yang lagi berulang tahun ke-5.

Setiap menghadiri acara resepsi pernikahan dan diminta memberi ucapan selamat, saya selalu menyelipkan narasi menyentuh dari Presiden BJ Habibie ketika menikahi Ainun.

“Saya menikahi kamu bukan untuk mencari kesempurnaan. Tapi saya melihat yang tidak sempurna dari sudut kesempurnaan.”

Selamat bahagia menjadi pasangan yang samawa: Sakinah, Mawaddah, Warahmah.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *