Yi Jiefang tak kenal lelah mewujudkan impian almarhum putranya untuk menghijaukan gurun Mongolia. (Ft Ist)
NPC, – Di tengah kondisi bumi yang mengalami pemanasan global dan cuaca ekstrim saat ini, muncul kerinduan terhadap keadaan alam hijau nan asri. Terlebih di kawasan yang secara geografis dikenal kering seperti gurun pasir. Siapa sangka, gurun pasir yang sejak zaman bahari dianggap muskil untuk dihijaukan, ternyata bisa. Asa yang diikuti ikhtiar fisik dan doa, akhirnya menjadi kenyataan. Sebagaimana pengalaman seorang ibu rumahtangga dalam tuturan berikut.
Yi Jiefang telah menanam jutaan pohon di padang pasir otonom Mongolia selama 20 tahun terakhir untuk memenuhi keinginan terakhir putranya Yang Ruizhe, yang meninggal dalam kecelakaan saat belajar di Jepang pada tahun 2000. Yang Ruizhe bercita-cita saat lulus ia akan pulang dan mereboisasi gurun menjadi hijau.
Yi Jiefang menggunakan asuransi jiwa putranya dan kompensasi kecelakaan, serta uang dari penjualan dari rumah untuk memulai proyek Green Life. Berkat hati dan tangan manusia, kini ribuan makhluk hidup, seperti pohon, burung, jamur, serangga dan mamalia, membangun rumah yang akan didiami generasi.
Hal ini menunjukkan bahwa manusia memiliki kekuatan yang luar biasa yang mampu mengubah suatu wilayah menjadi lebih baik atau buruk, tergantung pada mimpi dan hasrat yang mendominasinya, seperti yang dilakukan manusia modern dalam membangun “kota batu” (menebas miliaran pohon sejak revolusi industri).
“Manusia tidak dapat membawa uang setelah mereka mati. Saya ingin mengubah uang saya menjadi tanah hijau, yang bisa abadi.”
(Yi Jiefang)
Editor : Luk