Balikpapan, NPC– Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menggandeng Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mempercepat pengerukan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal dalam upaya mengatasi permasalahan banjir. Langkah tersebut diambil guna memastikan tidak ada hambatan birokrasi dalam pelaksanaannya.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan, penanganan banjir memerlukan pendekatan sistematis dan tidak bisa diselesaikan secara instan. Saat ini, Pemkot tengah mendata folder, bangunan pengendali banjir, serta mengevaluasi kembali kajian Detail Engineering Design (DED) yang telah disusun.
“Kita mau review lagi kajian yang sudah di-DED, apakah masih valid untuk dikerjakan. Yang paling penting adalah bagaimana mengalokasikan anggaran. Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD sendiri untuk menyelesaikan banjir dan pelayanan air bersih,” ujar Bagus, Selasa (25/3/2025).
Lanjutnya, Pemkot juga berupaya mendapatkan bantuan keuangan dari APBN serta APBD Provinsi. Sementara itu, untuk sektor pelayanan air bersih, investasi dari pihak swasta diharapkan dapat menjadi solusi.
Bagus menegaskan, efisiensi anggaran yang diterapkan tidak akan berdampak pada program prioritas, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Efisiensi anggaran itu berlaku untuk kegiatan yang tidak efektif, seperti rapat di hotel atau perjalanan dinas yang tidak terukur. Tetapi untuk pemeliharaan infrastruktur, itu mutlak,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan, anggaran besar untuk penanganan banjir akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Sementara di 2025, Pemkot akan fokus pada perawatan infrastruktur, seperti penggalian saluran, pengerukan sedimentasi, serta pemeliharaan folder yang tidak memerlukan biaya besar.
Ia menyampaikan, dalam waktu dekat, Pemkot bersama TNI akan melakukan pengerukan DAS Ampal dengan alokasi dana sekitar Rp6 miliar. Proyek itu mencakup pengambilan sedimentasi serta pembangunan tanggul di pinggir sungai untuk meningkatkan kapasitas tampung air.
“Insya Allah minggu depan sudah bisa kita keruk-keruk. Alat berat sudah kita turunkan di Damai untuk pengerukan sedimentasi di depan PDAM,” jelasnya. (Muhammad M)
Editor: M Khaidir