Nusantara, NPC –
Pembangunan IKN yang terus dikebut, diwarnai riak persoalan, terutama masalah finansial. Satu dari sub kontraktor yang ada, yakni PT Andy Karya mengeluhkan lambatnya pembayaran kerja di proyek sumbu timur IKN handling KSO PT Wika. Jimmy (bukan nama sebenarnya-red), dari pihak PT Andy Karya mengeluhkan keterlambatan bayar pekerjaan mereka yang sudah hampir masuk kurun setahun sejak jatuh tempo Februari-Mei 2023. Menurut Jimmy, bukan hanya telat bayar yang dikeluhkan pihaknya, bahkan material scaffolding milik mereka tak tahu ada di mana.
Untuk diketahui, PT Andy Karya merupakan sub kontraktor KSO PT Wika dalam rental unit scaffolding dan pengadaan cetakan U-Dith untuk proyek IKN di sumbu timur.
“Bukan cuma telat bayar, scaffolding yang kami sewakan juga tidak tahu ada di mana. Nominal pekerjaan yang belum dibayarkan senilai Rp200 juta,,” ungkap Jimmy.
Disinggung masalah telat bayar KSO IKN pada mitra subkonnya ini, Kepala OIKN Bambang Susantono nampak terkejut. Mantan Menhub di era Presiden SBY ini mengatakan, seharusnya hal itu tidak mungkin terjadi karena pemerintah tidak pernah terlambat bayar ke pihak kontraktor.
“Saya belum mendengar hal ini mungkin bisa ditanyakan langsung ke pihak kontraktor,” tegas Bambang dikonfirmasi di gedung pertemuan OIKN komplek gedung HPK, belum lama ini.
Didiet selaku Kasi Komersil KSO PT Wika, ketika dikonfirmasi awak media Jumat (5/1/24) mengatakan, pihaknya sudah melunasi piutang bayar ke PT Andy Karya. Pelunasan itu disebut Didiet cukup menyita waktu, selain karena proses perbankan, juga faktor administrasi di internalnya, seperti form tagihan yang tertumpuk berkas lain. Tidak hanya nominal pekerjaan jatuh tempo yang dibayarkan, termasuk ganti rugi untuk scaffolding yang hilang.
Secara terpisah, Jimmy membenarkan adanya pembayaran ke pihak Andy Karya sebesar nominal pekerjaan yang belum dilunasi, termasuk ganti rugi material scaffolding yang hilang.
(iz/rog-argettipikor.id)
Editor : Luk