Diembargo Beli Senjata, Iran Berhasil Mandiri Produksi Alutsita

Jakarta – Berdasarkan keterangan Israel, wilayahnya diserang lebih dari 200 objek, terdiri dari drone misil balistik dan misil jelajah dari Iran sejak Sabtu (13/4). Iran dikenal sebagai produsen drone, namun dari mana asalnya misil-misil itu?
“Rezim di Iran mengirimkan sekelompok besar lebih dari 200 drone pembunuh, misil balistik, dan misil jelajah,” kata Juru bicara pasukan pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Minggu (14/4).

Hagari juga mengatakan serangan yang masih berlangsung itu telah menyebabkan berbagai kerusakan, salah satunya di fasilitas militer Israel.

Tak hanya kerusakan pada bangunan, Layanan darurat Magen David Adom (MDA) mengungkap serangan tersebut juga membuat 31 orang mengalami luka ringan.

Melansir New York Times, Iran memiliki salah satu gudang rudal balistik dan drone terbesar di Timur Tengah. Gudang itu berisi peluru kendali (rudal) jelajah, rudal antikapal, serta rudal balistik dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer.

Senjata-senjata ini mampu menjangkau target apapun di Timur Tengah, termasuk Israel. Lantas dari mana Iran mendapat mendapat rudal balistik itu?

Sanksi internasional sebenarnya telah memutus akses Iran terhadap persenjataan dan peralatan militer berteknologi tinggi yang diproduksi di luar negeri, seperti tank dan jet tempur. Selama perang Iran-Irak pada 1980-1988, hanya sedikit negara yang bersedia menjual senjata ke Iran.

Saat Ayatollah Khamenei menjadi pemimpin tertinggi Iran setelah perang berakhir atau tepatnya tahun 1989, ia menugaskan angkatan bersenjata Iran atau Garda Revolusi mengembangkan industri senjata dalam negeri dan mengerahkan sumber daya untuk upaya tersebut.

Dia ingin memastikan Iran tidak lagi harus bergantung pada kekuatan asing untuk kebutuhan pertahanannya.

Hasilnya saat ini, Iran telah berhasil memproduksi rudal dan drone sendiri dalam jumlah besar. Upaya memprioritaskan produksi pertahanan juga membuat Iran berhasil memproduksi kendaraan lapis baja dan kapal angkatan laut.

Iran memang masih mengimpor kapal selam kecil dari Korea Utara, tetapi sambil memperluas dan memodernisasi armada yang diproduksi di dalam negeri.

Kini, militer Iran dipandang sebagai salah satu yang terkuat di kawasan dalam hal peralatan, pengalaman dan kualitas personel.

Namun mereka masih tertinggal jauh di belakang kekuatan dan kecanggihan angkatan bersenjata Amerika Serikat, Israel dan beberapa negara Eropa.

(fby/fea/cnn.indonesia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *