Kawasan Mahulu terdampak banjir dan yang tidak. (Ft Tim SAR)
NPC, – Banjir di Mahakam Ulu (Mahulu) yang terjadi selama sepekan terakhir, menunjukkan perkembangan menggembirakan dengan mulai surutnya genangan air.
Pada Kamis (16/5/24) lalu, banjir Mahulu terpantau mencapai ketinggian hingga seatap rumah. Saat ini, banjir dilaporkan mulai menurun dengan ketinggian bervariasi. Sebagian besar perkampungan sudah bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Kondisi parah kini dialami kawasan Kubar. Karena sejak kemarin, terpantau air yang menggenangi Mahulu mulai turun ke Long Iram dan Tering. Keadaan itu makin mengkhawatirkan saat kondisi sungai air mulai pasang. Sebagian relawan Tim SAR mulai disiagakan memantau banjir di Tering dan Long Iram, terutama dalam upaya mengevakuasi warga terdampak yang ingin ke tempat lebih aman.
Sebagian relawan Tim SAR masih berada di Mahulu terkait distribusi bantuan pangan serta upaya membantu pembersihan fasum dari endapan lumpur.
Posko Banjir Mahulu sempat dikunjungi Kapolda Kaltim Irjenpol Nanang Avianto dan Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik. Kedua pejabat provinsi ini lantas meninjau lokasi banjir yang melanda Mahulu hampir sepekan.
Kondisi banjir terparah berdasarkan pantauan relawan Tim SAR, saat ini terjadi di kampung Tering Lama yang memaksa 215 KK atau 615 jiwa mengungsi sementara ke tempat lebih aman. Ketinggian air di RT 1 sampai RT 6 Tering Lama, rata mencapai kurang lebih 2 meter.
Akibat banjir 2 meter di Tering Lama itu, sejumlah fasum terdampak. Mulai dari Postu, SDK WR Soepratman 007, SMPK WR Soepratman 038 dan Gereja Katolik “Keluarga Suci”.
Dampak banjir lainnya di Tering Lama, warga melaporkan banjir yang juga menggenangi sebagian lahan pertanian dan perkebunan mereka, menyebabkan 20 ekor ayam peliharaan mati. Sebelumnya satu orang warga bernama Miyono (50) dilaporkan meninggal dunia, setelah mendadak lemas saat bersama temannya berenang di depan kantor BPBD Mahulu.
Banjir semakin luas menggenangi Kubar. Melak yang menjadi pusat Kabupaten Kubar pun mulai digenangi air. Irvan salah seorang warga Melak menyebut, banjir di depan rumahnya mencapai ketinggian sepaha orang dewasa. Akibat banjir itu, Irvan dan keluarganya terpaksa menutup sementara usaha mereka. Ivan dan keluarganya memanfaatkan banjir untuk rekreasi keluarga mengitari kampung dengan perahu.
Di lapangan, Tim SAR yang terlibat, mengaku kekurangan sarana terutama perahu karet. Mengingat luasnya areal banjir yang melanda dua kabupaten, Mahulu dan Kubar.
“Tim SAR kekurangan sarana terutama perahu karet dan sarana pertolongan pertama dalam musibah banjir,” ungkap Himalaya, relawan Basarnas.
Tim SAR dalam musibah banjir Mahulu dan Kubar ini terdiri Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Tim Rescue Pos SAR Samarinda, Dinas Kesehatan Kaltim, Dinas Sosial Kaltim, BPBD Kaltim, BPBD Samarinda, BPBD Kukar, BPBD Melak, BPBD Mahakam Ulu, Polsek Kubar dan Polsek Mahulu. (riz)
Editor : Luk